Perbandingan antara Simple Queue dan Queue Tree pada MikroTik

 

Simple Queue dan Queue Tree adalah dua fitur Quality of Service (QoS) pada MikroTik yang digunakan untuk mengelola antrian paket data dan mengatur bandwidth. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang membuatnya cocok untuk skenario yang berbeda. Berikut adalah perbandingan antara keduanya dari segi konfigurasi dan kegunaan:

Simple Queue

Simple Queue adalah fitur Quality of Service (QoS) dasar pada MikroTik yang berfungsi untuk mengatur bandwidth dan antrian paket data. Dibandingkan Queue Tree, Simple Queue menawarkan kemudahan konfigurasi untuk skenario manajemen bandwidth yang sederhana.

Konsep Simple Queue:

• Struktur antrian sederhana (First In, First Out - FIFO)
• Membatasi kecepatan upload dan download untuk client atau interface tertentu
• Tidak memungkinkan pengaturan prioritas yang kompleks

Komponen Simple Queue:

• Target: Menentukan client atau interface yang menjadi target pembatasan bandwidth. Bisa berupa alamat IP tunggal, network IP, atau grup IP.
• Target Upload: Batas kecepatan upload maksimum dalam format bps (bit per second).
• Target Download: Batas kecepatan download maksimum dalam format bps.

Konfigurasi:

• Mudah Dikonstruksi: Simple Queue sangat mudah dikonfigurasi. Pengguna hanya perlu menetapkan target (IP address atau interface) dan menentukan limit bandwidth.

Di atas membuat antrian sederhana dengan batas bandwidth 10 Mbps dan kecepatan maksimum 2 Mbps untuk client dengan alamat IP 192.168.100.2

Kelebihan Simple Queue:

• Mudah dikonfigurasi: Hanya membutuhkan beberapa perintah untuk membuat dan mengatur antrian.
• Cocok untuk skenario sederhana: Membatasi bandwidth untuk aplikasi tertentu atau memprioritaskan lalu lintas real-time.
• Efisiensi resource: Membutuhkan resource yang minimal pada router MikroTik.

Kekurangan Simple Queue:

• Kurang fleksibel: Tidak bisa mengatur prioritas berdasarkan faktor lain selain target.
• Terbatas untuk pengaturan sederhana: Tidak cocok untuk jaringan kompleks dengan banyak client dan jenis traffic yang beragam.

Kapan Menggunakan Simple Queue:

• Jaringan dengan jumlah client yang sedikit
• Membatasi bandwidth untuk aplikasi tertentu (torrent, download)
• Mencegah penggunaan bandwidth berlebihan oleh client tertentu
• Memprioritaskan lalu lintas real-time (VoIP, video conferencing) secara sederhana

Queue Tree

Queue Tree adalah fitur Quality of Service (QoS) yang lebih advanced pada MikroTik dibandingkan Simple Queue. Fitur ini memungkinkan pengaturan antrian bandwidth yang lebih fleksibel dan granular untuk mengelola traffic jaringan.

Konsep Queue Tree:

• Struktur antrian hierarkis: terdiri dari antrian induk (parent) dan antrian anak (leaf).
• Queue Tree memungkinkan penetapan prioritas untuk berbagai jenis traffic jaringan.
• Marking paket data menggunakan fitur Mangle untuk mengarahkan paket ke antrian yang sesuai berdasarkan prioritas.

Komponen Queue Tree:

• Parent Queue: Antrian induk yang mengatur keseluruhan struktur Queue Tree.
• Leaf Queue: Antrian anak yang berisi pengaturan spesifik untuk jenis traffic tertentu. Biasanya Leaf Queue dihubungkan dengan Simple Queue yang mengatur detail bandwidth.
• Mangle Rule: Aturan pada firewall Mangle yang berfungsi untuk menandai paket data dengan label tertentu untuk mengarahkannya ke Leaf Queue yang sesuai.

Konfigurasi:

• Lebih Kompleks: Konfigurasi Queue Tree lebih kompleks dibandingkan Simple Queue. Memerlukan pengetahuan lebih dalam mengenai mangle rules dan mark-packet/mark-connection.

• Flexibilitas Tinggi: Membutuhkan pengaturan melalui mangle untuk menandai paket sebelum antrian dapat diterapkan.
• Parameter Lanjutan: Memungkinkan pengaturan yang lebih rinci dan kompleks, seperti parent-child queue relationship, priority, dan queue types.

Komponen Queue Tree:

• Parent Queue: Antrian induk yang mengatur keseluruhan struktur Queue Tree.
• Leaf Queue: Antrian anak yang berisi pengaturan spesifik untuk jenis traffic tertentu. Biasanya Leaf Queue dihubungkan dengan Simple Queue yang mengatur detail bandwidth.
• Mangle Rule: Aturan pada firewall Mangle yang berfungsi untuk menandai paket data dengan label tertentu untuk mengarahkannya ke Leaf Queue yang sesuai.

Kelebihan Queue Tree:

• Kontrol QoS yang lebih fleksibel: Bisa mengatur prioritas berdasarkan IP address, port, protokol, dan lainnya.
• Cocok untuk jaringan kompleks: Memungkinkan pengaturan prioritas untuk berbagai jenis traffic dari banyak client.
• Peningkatan performa jaringan: Dengan mengatur prioritas traffic penting, performa jaringan secara keseluruhan bisa ditingkatkan.

Kekurangan Queue Tree:

• Konfigurasi lebih kompleks: Dibutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang MikroTik dan konsep QoS untuk konfigurasi yang efektif.
• Overhead resource: Penggunaan Queue Tree membutuhkan sedikit resource tambahan pada router MikroTik.

Kapan Menggunakan Queue Tree:

• Jaringan dengan banyak client dan berbagai jenis traffic (browsing, VoIP, streaming, gaming, dll)
• Ketika dibutuhkan kontrol granular atas prioritas traffic jaringan
• Peningkatan performa jaringan untuk aplikasi tertentu (VoIP, video conferencing)

Perbandingan Keseluruhan:

• Kemudahan Penggunaan: Simple Queue lebih mudah dan cepat dikonfigurasi dibandingkan Queue Tree yang memerlukan lebih banyak langkah dan pemahaman teknis.
• Fleksibilitas dan Kompleksitas: Queue Tree menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi dan dapat menangani skenario yang lebih kompleks, sementara Simple Queue cocok untuk solusi cepat dengan kebutuhan sederhana.
• Penggunaan yang Disarankan: Simple Queue disarankan untuk penggunaan individu atau jaringan kecil, sementara Queue Tree lebih cocok untuk jaringan besar atau kompleks dengan berbagai tipe layanan dan pengguna yang membutuhkan manajemen bandwidth yang lebih rinci.

Secara umum, pemilihan antara Simple Queue dan Queue Tree tergantung pada kompleksitas jaringan dan kebutuhan spesifik dari manajemen bandwidth yang diinginkan.